Image Credit : Pexels |
Jaringan 5G menggunakan gelombang frekuensi 30-300 Ghz. Gelombang ini lebih tinggi 10-100 kali gelombang radio, sehingga menciptakan jalur komunikasi baru. Namun ada satu permasalahannya, ternyata gelombang ini mudah diserap oleh objek sekitar, seperti pohon, gedung, bangunan dan lainnya.
Dibutuhkan banyak BTS(Base Transceiver Station) dalam jarak dekat untuk mentrasmisikan gelombang ini agar tidak hilang. Untungnya daya yang diperlukan untuk mentransmisikan gelombang ini cukup kecil. Sehingga BTS yang dibangun tidak sebesar BTS tradisional, ya bisa berupa mini BTS.
Beberapa negara sudah menggunakan teknologi 5G untuk jaringan selulernya. Sebut saja Korea Selatan, Inggris, Swiss, Italia, Kuwait, Piliphina dan lainnya. Sedangkan untuk Indonesia beberapa operator seluler sudah mulai membangun infrastruktur untuk teknologi 5G. Kita tunggu saja kapan launchingnya, mudah-mudahan tahun depan sudah ada.
Teknologi 6G Sudah Mulai Dikembangkan
Perkembangan teknologi komunikasi seluler memang sangat cepat. Belum banyak implementasi teknologi 5G di negara-negara dunia, terutama Indonesia, sekarang sudah muncul lagi berita tentang teknologi jaringan seluler generasi ke-6 atau dikenal 6G.
Konektivitas dengan 5G sudah sangat cepat bila dibandingkan dengan 4G, tetapi 6G adalah tingkatan selanjutnya. Bahkan beberapa pengembang mengatakan bahwa teknologi 6G akan menciptakan perpaduan yang hebat antara alam nyata dan alam digital.
Akan banyak teknologi masa depan yang bergantung pada koneksi yang super cepat, seperti AI (Artificial Intelegensi), Aplikasi VR (Virtual Reality), mobil otomatis, serta muncul teknologi baru yang mungkin belum ada saat ini. Jadi selamat datang di koneksi super cepat 6G.[]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar